TREN KARTU PLASTIK PADA NASABAH BANK DAN LEMBAGA PEMBIAYAAN

PENDAHULUAN

1.A LATAR BELAKANG MASALAH
Dewasa ini terutama di era modern seperti saat ini untuk melakukan aktivitas ekonomi terutama aktivitas transaksi dapat dilakukan dengan berbagai cara. Mulai cara yang bersifat tradisionil hingga cara yang bersifat modern. Sebagai contoh aktivitas transaksi yang bersifat tradisionil seperti Barter. Barter yang mempunyai definisi sebagai suatu transaksi dimana pembeli menukar barang dengan penjual untuk mendapatkan barang yang diinginkan. Tetapi seiringnya perkembangan zaman cara transaksi yang satu ini dinilai kurang praktis dan tidak efisien. Di zaman modern ini makin berkembangnya alat tukar menukar yang biasa di sebut dengan uang. Uang adalah suatu alat tukar menukar yang mempunyai nilai Nominal dan Nilai Intristik dimana untuk mendapatkannya harus dengan pengorbanan untuk mendapatkan alat transaksi ini. Uang dapat di tukar dengan barang yang diinginkan kepada pembeli sesuai dengan nilai uang yang ada pada masing masing uang tersebut. Tetapi seiringnya alat transaksi uang yang semakin banyak beredar kepada masyarakat, maka lembaga keuangan mengeluarkan alat transaksi yang disebut dengan Kartu Plastik atau Kartu Kredit. Kartu Plastik adalah suatu alat transaksi pengganti uang yang berwujud kartu plastik yang dapat dipergunakan untuk transaksi. Kartu Plastik ini dikeluarkan oleh bank atau lembaga bukan bank. Kartu plastik diberikan kepada nasabah untuk dapat dipergunakan sebagai alat pembayaran. Disamping itu dengan kartu ini juga dapat di uangkan di tempat seperti di ATM (Automated Teller Machine). ATM biasanya tersebar di berbagai tempat yang strategis seperti di pusat perbelanjaan, hiburan dan perkantoran. Penggunaan kartu plastic di Indonesia masih relativ baru yaitu sekitar delapan puluhan. Keluarnya keputusan Mentri Keuangan No 1251/KMK/.013/1988 Tanggal 20 Desember telah mengubah peta penyebaran baru kartu plastik yang semakin luas. Berdasarkan surat keputusan tersebut bisnis kartu plastik di golongkan sebagai kelompok usaha jasa pembiayaan. Pelopor bank yang mengeluarkan Kartu Plastik di Indonesia dilakukan oleh Citibank dan Bank Duta. Bahkan dewasa ini jenis kartu plastic yang beredar semakin luas seperti Master Card, Visa Card, Dinner Club, Kassa Card dan Amex Card.

1.B TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengidentifikasikan tentang Kartu Plastik mulai dari pihak-pihak yang terlibat sampai dengan pelayanan yang diberikan pada Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Kartu plastik yang kini menjadi suatu benda pengganti uang kartal yang dibutuhkan untuk nasabah dalam bertransaksi ataupun untuk mengambil sejumlah uang tunai di ATM merupakan suatu kebutuhan yang bersifat ekonomis bagi setiap pemegangnya.

1.C MANFAAT PENELITIAN
Manfaat dari penelitian ini diharapkan memberikan informasi tentang spesifikasi dan pengertian Kartu Plastik yang beredar di masyarakat. Kartu Plastik yang di keluarkan oleh Bank dan lembaga pembiayaan yang mempunyai peranan penting bagi tiap nasabah yang memegangnya dan mempunyai jenis-jenis yang berbeda pada tiap kartunya.

TINJAUAN PUSTAKA

2.A PIHAK PIHAK YANG TERLIBAT
Menurut Kasmir, SE., MM pihak-pihak yang terlibat dalam sistem kerja kartu kredit ada 3 pihak yang terlibat yaitu :
1.Bank atau perusahaan pembiayaan baik sebagai penerbit dan pembayar
2.Pedagang (Merchant), sebagai tempat belanja seperti Hotel, Super market, tempat hiburan dan tempat lain dimana bank mengikat perjanjian
3.Pemegang Kartu (Card holder) adalah nasabah yang namanya tertera dalam kartu tersebut dan yang berhak menggunakannya untuk berbagai keperluan transaksi.
2.B JENIS-JENIS KARTU KREDIT

Jenis jenis Kartu Kredit yang ada pada saat ini dilihat dari berbagai sisi adalah :
1.Dilihat dari segi fungsi
A.Change Card. Merupakan kartu kredit dimana pemegang kartu harus melunasi semua penagihan yang terjadi atas dirinya sekaligus pada saat jatuh tempo.
B.Credit Card. Adalah suatu system dimana pemegang kartu dapat melunasi penagihan yang terjadi atas dirinya sekaligus atau secara angsuran pada saat jatuh tempo. Pembayarannya dapat di cicil asal memenuhi ketentuan minimal pembayaran yang harus dipenuhi dan biasanya besarnya minimal 10% dari nilai tagihan.
C.Debit Card. Merupakan kartu kredit yang pembayaran atas penagihan nasabah melalui pendebitan atas rekening yang ada di bank d mana pada saat membuka kartu. Dengan pendebitan tersebut maka sejumlah uang nasabah yang sesuai dengan nominal transaksi akan berkurang dan di kreditkan kepda rekening pedagang tempat nasabah berbelanja.
D.Cash Card. Merupakan kartu yang berfungsi sebagai alat penarikan tunai pada ATM maupun langsung di Teller bank. Namun pembayaran cash ini tidak dapat dilakukan di luar Bank.
E.Check Guarantee. Merupakan kartu yang di gunakan sebagai jaminan dalam penarikan cek dan dapat pula di gunakan untuk menarik uang tunai.
2. Berdasarkan wilayah
A.Kartu Lokal. Merupakan kartu kredit yang hanya dapat di lakukan oleh suatu wilayah tertentu misalnya di seluruh wilayah Negara Indonesia. Contoh jenis kartu ini adalah Bank BCA.
B.Kartu Internasional. Kartu kredit yang dapat di lakukan lintas Negara atau dapat digunakan di seluruh Negara. Contoh kartu jenis ini adalah Visa Card, Master Crad dan lain-lain.

2.C SISTEM KERJA KARTU PLASTIK
Sistem kerja kartu plastik adalah dengan melibatkan pihak-pihak yang saling berkepentingan. Sistem kerja ini melibatkan pemegang kartu, perusahaan yang mengeluarkan kartu dan pihak pedagang. Sistem kerja kartu plastik mulai dari permohonan penerbitan kartu , transaksi pembelanjaan dengan penagihan yang dilakukan oleh lembaga pembayar dapat di jelaskan sebaga berikut.
1.Nasabah mengajukan permohonan sebagai pemegang kartu dengan memenuhi segala peraturan yang telah di buat.
2.Bank akan menerbitkan kartu apabila di setujui setelah melalui penelitian terhadap kredibilitas dan capabilitas calon nasabah kemudian diserahkan ke nasabah.
3.Dengan kartu yang sudah disetujui pemegang kartu berbelanja di suatu tempat dengan bukti pembayaran.
Apabila nasabah pemegang kartu melakukan transaksi maka sistem kerja penagihannya adalah sebagai berikut :
1.Pemegang kartu melakukan transaksi dengan menunjukan kartu dan menandatangani bukti transaksinya.
2.Pihak pedagang akan menagihkan ke bank atau lembaga pembiayaan berdasarkan bukti transaksinya dengan nasabah.
3.Bank dan lembaga pembiayaan akan membayar kembali kepada merchant sesuai dengan perjanjian yang telah mereka sepakati.
4.Bank atau lembaga pembiayan akan menagihkan ke pemegang kartu berdasarkan bukti pembeliaan sampai batas waktu tertentu.
5.Pemegang kartu akan membayar jumlah nominal yang tertera sampai batas waktu yang telah di tentukan dan apabila terjadi keterlambatan maka nasabah akan di kenakan bunga dan denda.

Jika permohonan kartu kredit nasabah disetujui, pihak penerbit kartu kredit akan menentukan credit limit kartu pada nasabah. Credit limit adalah jumlah maksimum yang dapat Anda gunakan dalam bertransaksi dengan menggunakan kartu tersebut. Tiap penerbit kartu kredit memiliki kebijakan yang berbeda dalam menentukan credit limit atas setiap kartu kredit yang diterbitkan.

Hal-hal yang mempengaruhi penentuan credit limit, antara lain:
- Pendapatan bulanan
- Pinjaman saat ini (dari kartu kredit lain, kredit mobil, dan lain-lain)
- Lama tinggal di alamat yang sekarang
- Kepemilikan rumah
- Jumlah permohonan kartu kredit yang pernah dilakukan
- Jumlah kredit yang diperlukan

Nasabah dapat meminta penerbit kartu kredit untuk menaikkan credit limit kartu nasabah. Keputusan menaikkan credit limit tergantung kepada situasi keuangan nasabah secara keseluruhan. Nasabah mungkin bisa mendapatkan credit limit yang lebih tinggi jika persentase penggunaan credit limit yang tersedia menunjukkan nasabah membutuhkan credit limit yang lebih tinggi, selalu membayar tepat waktu, pendapatan meningkat, dan/atau nasabah selalu membayar lebih dari pembayaran minimum atau membayar tagihan penuh.

2.D CARA KERJA KARTU KREDIT
Setelah bank menyetujui kartu kredit yang anda ajukan, bank akan memberikan PIN sama seperti anda menerima kartu ATM dari bank. Saat nasabah berbelanja di toko, mall, dan lain-lain- yang di akui oleh bank penerbit sebagai rekanan (merchant), kartu tersebut sudah bisa digunakan. Merchant memiliki alat verifikasi elektronik yang bisa mengidentifikai kartu kredit yang digunakan apakah masih berlaku atau tidak, limit dari transaksi yang di izinkan, data ini didapat dari pita magnetik yang berada di belakang kartu kredit. Jika masih berlaku transaksi dilanjutkan. Pemegang kartu memasukan PIN yang diterima dari bank penerbit, transaksi berjalan dan anda tinggal menunggu tagihan dari bank penerbit kartu.

2.E BAGIAN-BAGIAN KARTU KREDIT
Kartu kredit adalah suatu bagian penyelesaian transaksi ritel berupa kartu yang terbuat dari plastik. Penerbit kartu kredit (Bank) merupakan penjamin dari transaksi yang dilakukan oleh konsumen (pembeli) pada penjual (merchant). Kartu kredit sebagai sarana untuk transaksi tentu dilengkapi dengan berbagai alat identifikasi. Bagian depan kartu kredit terdiri dari nama bank sebagai penerbit, nomor kartu, logo kartu, nama pemegang kartu dan masa berlaku kartu kredit.
Bagian belakang kartu kredit di lengkapi dengan pita magnetik yang di sebut dengan magstripe. Pita magnetik terdiri dari batangan magnet dalam ukuran mili yang disusun sejajar sepanjang kartu.

2.F KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN KARTU KREDIT
Bagi nasabah pemegang kartu dengan memiliki kartu kredit, baik yang di keluarkan oleh bank maupun oleh lembaga pembiayaan diharapkan akan memberikan berbagai keuntungan. Demikian pula bagi lembaga penerbit kartu kredit dalam setiap transaksi akan memberikan berbagai keuntungan kepada berbagai pihak walaupun dalam praktiknya juga kerugiannya.

Adapun keuntungan yang diperolehnya antara lain :
1.Keuntungan bagi bank atau lembaga pembiayaan.
a.Iuran tahunan yang dikenakan kepada setiap pemegang kartu. Perolehan iuran ini sangat besar setiap tahunnya. Untuk contohnya jika sebuah bank memiliki 1.000.000 pemegang kartu kredit dengan iuran Rp 150.000 pertahun, maka uang yang diperoleh dari iuran itu saja berjumlah Rp 150.000.000.000 per tahun. Dengan demikian semakin banyak pemegang kartu maka semakin banyak pula iuran yang akan diperolenya.
b.Bunga yang dikenakan pada saat berbelanja. Masih dengan contoh diatas jika nasabah berbelanja atau mengamil uang tunai sebesar Rp 100 Miliar per bulan dan di anggap 60% saja (berarti Rp 60 miliar terkena bunga) dari nasabah tersebut trlambatmelakukan pembayaran maka akan dikenakan bunga sekitar 2.5% sampai 5% perbulan. Dan kita anggap nasabah akan dikenakan bunga 3% saja maka penghasilan dari bunga adalah 3% X 60 Miliar sama dengan 1,8 Miliar perbulan atau Rp 2,1 Miliar pertahun dan semakin besar yang menunggak berate semakin banyak perolehan bunganya.
c.Biaya administrasi yatu biaya yang dibebankan kepada setiap pemegang kartu yang akan menarik uang tunai di ATM.
d.Biaya denda terhadap keterlambatan pembayaran disamping bunga.
2.Keuntungan bagi pemegang kartu antara lain
a.Kemudahan berbelanja dengan cara kredit jadi nasabah tidak perlu membawa uang cash untuk melakukan transaksi.
b.Kemudian memperoleh uang tunai selama 24 jam dan 7 hari dalam seminggu di berbagai tempat, sehingga memudahkan unuk memenuhi keperluan uang tunai yang mendadak
c.Bagi sebagian pelanggan memegang kartu kredit memberikan kesan bonafiditas, sehingga memberikan kebanggaan tersendiri.
3.Bagi pedagang (merchant)
a.Dapat meningkatkan omset penjualan, hal ini disebabkan adanya minimal pembelanjaan serta akibat pemegang kartu merasa tidak membayar uang tunai sehinga menggunakan sekehendaknya, maka biasanya pemegang kartu boros melkukan transaksi.
b.Sebagai bentuk pelayanan yang diberikan kepada para pelanggannya, sehingga pelanggan selalu kembali untuk melakukan hal yang sama secara berulang ulang
c.Dan lain lain
Disamping bank card juga mengandung beberapa kerugian jika tidak secara berhati hati. Kerugian memang suatu resiko yang pasti ada setiap ada kegiatan bisnis. Kerugian tersebut tidak hanya monopoli bank atau lembaga pembiayaan akan tetapi juga bagi si pemegang kartu.

Kerugian yang dimaksud antara lain adalah :
1.Kerugian bagi bank dan lembaga pembiyaan
Jika terjadi kemacetan pembayaran oleh nasabah yang berbelanja sulit untuk di tagih mengingat persetujuan penerbitan kartu kredit biasanya tanpa jaminan benda benda berharaga sebagaimana layaknya kredit. Bahkan jaminan hanya dengan jaminan bukti penghasilan saja sudah cukup untuk memperoleh kartu kredit
2.Kerugian bagi nasabah pemegang kartu
Biasanya nasabah agak boros dalam berbelanja, hal ini karena nasabah merasa tidak akan mengeluarkan uang tunai untuk berbelanja sehingga kadang-kadang ada hal yang sebetulnya tidak perlu, di belikan juga. Kemudian kerugian nasabah disebabkan karena sebagian merchant membebankan biaya tambahan unyuk setiap kali transaksi. Kerugian lainnya adalah limit yang diberikan terkadang terlalu kecil.

2.G PERSYARATAN PEMEGANG KARTU
Persyaratan untuk memperoleh kartu plastik tergantung bank atau lembaga pembiayaan yang mengeluarkannya. Namun secara umum persyaratan yang disyaratkan hampir tidak jauh berbeda antar satu dengan lembaga lainnya.
Adapun persyaratan untuk memperoleh kartu kredit secara umum adalah:
1.Nasabah mengajukan permohonan dengan mingisi formulir permohonan yang sudah disiapkan oleh lembaga penerbit.
2.Nasabah melangkapi persyaratan yang dipersyaratkan seperti :
a.Menyerahkan foto copy bukti diri seperti KTP
b.Menyerahkan slip gaji atau surat keterangan penghasilan
3.Pihak bank atau lembaga pembiyaan akan melakukan penelitian langsung ke alamat calon pemegang kartu dan lewat telepon. Tujuan penelitian ini untuk melihat kebenaran data yang telah dibuat. Penelitian ini di tujukan ke lembaga lain untuk melihat daftar black list nasabah.
4.Pihak bank atau lembaga pembiayaan akan menyetujui penerbitan kartu jika dari hasil penelitian di anggap layak dan mengirimkan kartu tersebut kepada nasabah.

2.H PELAYANAN ATM
Salah satu sarana yang memegang peranan penting dalam penggunaan kartu kredit adalah Automated Teller Machine (ATM). Dewasa ini ATM adalah merupakan kebutuhan untuk sebagian masyarakat untuk mengambil uang kash tanpa harus melalui kantor bank terlebih dahulu. Kini ATM pun sudah dapat di temuai di pinggir-pinggir jalan. Ini bertujuan untuk memudahkan masyarakat akan uang tunai dalam keadaan darurat. Selain itu kini beberapa ATM sudah menerapkan system berbasis ATM bersama dimana nasabah yang ingin mengambil uang kash tidak harus dengan Bank yang sesuai dengan ATMnya. Cukup dengan mencari logo atau stiker “ATM BERSAMA” maka nasabah dapat menarik uang tunai di bank yang tidak sesuai dengan ATMnya. ATM ini merupakan mesin yang dapat melayani kebutuhan nasabah secara otomatis secara 24 jam dan 7 hari dalam seminggu termasuk hari libur. Pengertian ATM dewasa ini sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi Anjungan Tunai Mandiri.
Pelayanan yang dapat diberikan ATM antara lain :
1.Penarikan tunai. Dalam hal ini jumlah penarikan di batasi kepada jumlah tertentu tergantung dari limit yang diberikan. Kemudian jumlah penarikan dalam satu mesin ATM pun dibatasi.
2.Dapat digunakan sebagai tempat untuk memesan buku cek dan BG.
3.Dapat digunakan sebagai tempat untuk meminta rekening Koran.
4.Dapat digunakan sebagai tempat untuk mengecek saldo rekening nasabah.
5.Dan pelayanan lainnya.

Sedangkan manfaat lain yang dapat diberikan ATM selain point diatas adalah :
1.Praktis dan efisien dalam pelayanannya
2.Pengoprasian ATM relative mudah
3.Melayani 24 jam termasuk hari libur
4.Menjamin keamanan dan privacy
5.Memungkinkan mengambil uang tunai lebih dari 1 kali sehari

DAFTAR PUSAKA

Bank dan Lembaga keuangan. Kasmir,SE.,MM
http://itindo.blogspot.com/2009/01/cara-kerja-kartu-kredit.html
http://www.citibank.co.id/portal/usewisely/bahasa/credit_limit.htm

A Trend With English In Indonesia Brand

In this modern day, especially in global moving, many brands in Indonesia are using English for their product. This is not very surprising in Indonesian since 2000. Some companies in Indonesia are using English brand as a result from global moving. Consequently, all of product from many companies are using English Brand for their Product.

Many companies have a recourceful ness to get a handsome windfall with the least risky. One of recourceful ness is using English Trend in every product. And many Companies belive that their product in English can augment their income. The other trick why some companies use English trend for their product “costumer can tempted with product which using English”. Many costumers believe if their buy a product with English brand, they can join in global moving and many companies admitted it. Many companies avoid for misuse in an English language in their products. In order that the companies search for a proper brand name. So that the products can get a lot of costumers.

Many of companies have to continuously keep their quality product. Not only using an English language for their product but also the companies have to keep their products. There are some of products which using English in their brands.

The first is Mount Tea Green Tea. Mount tea is a tea product from tea garden in Sukabumi. Why it not called “teh gunung hijau..??”. I believe the companies use English brand to get a renowned tea brand and augment their income. The mount tea companies realize since their product use English brand, the companies get a handsome windfall and moint tea can renowned in Indonesia.

The second is California Fried Chicken (CFC). CFC is a fast food companies from Indonesia. It sells a Fried chicken, Sundae ice cream, Curly Frice and many more. Custumer can buy this products at near from their house. Why it not called “Ayam Goreng Kalifornia…??”. I believe it called CFC for join in global join . This restaurant open their branch in many cities in indonesia.

The third example is JAK CARD from DKI Bank. Jak card is one of product from DKI bank. It used for buy a busway ticket, so that the passangers don’t have to buy a busway tricket with cash money. Why it called Jak Card…?? Why not “Kartu Jak…??”. I think DKI bank use this name to regain renowned in Indonesia. Even it using English language.

The Fourth example is Timezone. Timezone is a game zone companies which have a lot of branch in many malls in mkany cities. Timezone have a some games. For example Ocean hunter, Super strike, Free Fallin, Go go balls, Silent hills and many more. Why it not called “Zona Waktu…??”. I think timezone use English brand for regain a famous game zone in Indonesia. That’s why Timezone using English brand not Zona waktu in indonesia .

The fifth example is 21 (Twenty one) Cineplex. Why it not called “Bioskop Dua Satu…??”. 21 cineplex is a theatre which show a hot up date hot movie. It show Indonesian movie and international movie. 21 Cineplex have many branch in many cities in Indonesia. For example Jakarta, Bandung, Surabaya, Bali and many big cities in Indonesia. I think 21 Cineplex want to join a global moving, so that it called with English.

In summary, A trend with English in Indonesia brand is a must for join the global moving and become a famous brand. Indonesia can built this country with a big companies which using English for their brand or their product.

In this modern day, especially in global moving, many brands in Indonesia are using English for their product. This is not very surprising in Indonesian since 2000. Some companies in Indonesia are using English brand as a result from global moving. Consequently, all of product from many companies are using English Brand for their Product.

Many companies have a recourceful ness to get a handsome windfall with the least risky. One of recourceful ness is using English Trend in every product. And many Companies belive that their product in English can augment their income. The other trick why some companies use English trend for their product “costumer can tempted with product which using English”. Many costumers believe if their buy a product with English brand, they can join in global moving and many companies admitted it. Many companies avoid for misuse in an English language in their products. In order that the companies search for a proper brand name. So that the products can get a lot of costumers.

Many of companies have to continuously keep their quality product. Not only using an English language for their product but also the companies have to keep their products. There are some of products which using English in their brands.

The first is Mount Tea Green Tea. Mount tea is a tea product from tea garden in Sukabumi. Why it not called “teh gunung hijau..??”. I believe the companies use English brand to get a renowned tea brand and augment their income. The mount tea companies realize since their product use English brand, the companies get a handsome windfall and moint tea can renowned in Indonesia.

The second is California Fried Chicken (CFC). CFC is a fast food companies from Indonesia. It sells a Fried chicken, Sundae ice cream, Curly Frice and many more. Custumer can buy this products at near from their house. Why it not called “Ayam Goreng Kalifornia…??”. I believe it called CFC for join in global join . This restaurant open their branch in many cities in indonesia.

The third example is JAK CARD from DKI Bank. Jak card is one of product from DKI bank. It used for buy a busway ticket, so that the passangers don’t have to buy a busway tricket with cash money. Why it called Jak Card…?? Why not “Kartu Jak…??”. I think DKI bank use this name to regain renowned in Indonesia. Even it using English language.

The Fourth example is Timezone. Timezone is a game zone companies which have a lot of branch in many malls in mkany cities. Timezone have a some games. For example Ocean hunter, Super strike, Free Fallin, Go go balls, Silent hills and many more. Why it not called “Zona Waktu…??”. I think timezone use English brand for regain a famous game zone in Indonesia. That’s why Timezone using English brand not Zona waktu in indonesia .

The fifth example is 21 (Twenty one) Cineplex. Why it not called “Bioskop Dua Satu…??”. 21 cineplex is a theatre which show a hot up date hot movie. It show Indonesian movie and international movie. 21 Cineplex have many branch in many cities in Indonesia. For example Jakarta, Bandung, Surabaya, Bali and many big cities in Indonesia. I think 21 Cineplex want to join a global moving, so that it called with English.

In summary, A trend with English in Indonesia brand is a must for join the global moving and become a famous brand. Indonesia can built this country with a big companies which using English for their brand or their product.